1. Triceratops
Nama : Triceratops
Panjang : 9 m, tinggi 3 m
Massa : 12 ton
Zaman : Akhir Cretaeceous (68 juta tahun yang lalu)
Makan : Tumbuh-tumbuhan
Panjang : 9 m, tinggi 3 m
Massa : 12 ton
Zaman : Akhir Cretaeceous (68 juta tahun yang lalu)
Makan : Tumbuh-tumbuhan
Triceratops berarti muka bertanduk tiga dalam bahasa Yunani. Hewan ini memiliki cula sepanjang 1 m sebanyak 2 buah di atas matanya, dan satu lagi lebih pendek dibagian atas hidungnya. Hal yang paling membedakan hewan ini dari hewan yang lain adalah tulang tengkoraknya yang mampu berkembang sepanjang 2m, hampir sepertiga panjang tubuhnya. Fosil hewan ini ditemukan di Benua Amerika. Hewan ini diperkirakan tidak berkelompok dan individual. Tanduknya berfungsi sebagai kedudukannya terhadap triceratops lain seperti halnya rusa saat ini (courtship). Hewan ini menjadi objek penelitian yang cukup banyak digemari oleh para ilmuwan karena banyaknya fosil yang ditemukan.
Intermezo:
Selain fosil hewn ini banyak ditemukan, hewan ini terkenal karena ke-eksotisannya, bentuk fisik yang unik dan terkesan “friendly” bagi masyarakat membuatnya menjadi ikon hewan prasejarah yang digemari anak-anak.
(Gimana ga eksotis?yang bercula satu aja diburu besar-besaran, apalagi bercula tiga?)
Intermezo:
Selain fosil hewn ini banyak ditemukan, hewan ini terkenal karena ke-eksotisannya, bentuk fisik yang unik dan terkesan “friendly” bagi masyarakat membuatnya menjadi ikon hewan prasejarah yang digemari anak-anak.
(Gimana ga eksotis?yang bercula satu aja diburu besar-besaran, apalagi bercula tiga?)
2. Mammoth
Nama: Mammoth (Mammuthus primigenius)
Panjang: 5 meter (hingga bahu)
Massa: 12 ton
Zaman: Pliosen (4,8 jt tahun yg lalu)
Makan: Tumbuhan (biasanya yang berupa pohon)
Panjang: 5 meter (hingga bahu)
Massa: 12 ton
Zaman: Pliosen (4,8 jt tahun yg lalu)
Makan: Tumbuhan (biasanya yang berupa pohon)
Mammoth merupakan nenek moyang hewan yang kita kenal dengan nama gajah, dan memiliki gading sepanjang 3,3 m yang digunakan saat berkelahi ataupun menakuti musuh. Fosil mammoth sering ditemukan dalam kondisi yang masih baik karena kondisi suhu yang sangat rendah. Habitat mammoth adalah daerah-daerah balkan (Rusia, Siberia, dan sekitarnya). Mammoth sering juga disebut woolled elephant atau gajah berbulu tebal karena bulu yang melindungi tubuhnya (yg mampu membuatnya bertahan di suhu yang ekstrim).
Intermezo:
Ada banyak teori yang mengemukakan sebab-sebab kepunahan mammoth, salah satunya adanya penyakit menular (infectious disease).
(Penyakit apa? mungkin dilihat dari habitanya mammoth terkena flu gajah…)
Intermezo:
Ada banyak teori yang mengemukakan sebab-sebab kepunahan mammoth, salah satunya adanya penyakit menular (infectious disease).
(Penyakit apa? mungkin dilihat dari habitanya mammoth terkena flu gajah…)
3. Velociraptor
Nama: Velociraptor
Panjang: 2 m, (tinggi tubuh saat berdiri 1 m)
Massa: 50 kg
Zaman: Akhir Cretaeceous
Makan: Hewan-hewan yang berukuran lebih kecil dari ukuran tubuhnya
Panjang: 2 m, (tinggi tubuh saat berdiri 1 m)
Massa: 50 kg
Zaman: Akhir Cretaeceous
Makan: Hewan-hewan yang berukuran lebih kecil dari ukuran tubuhnya
Velociraptor berarti pencuri berkecepatan tinggi (speedy thief). Memiliki 30 gigi yang panjang dan tajam, paruh yang datar, dan leher membentuk seperti huruf “s”. Bergerak dengan kedua tungkai (kaki) nya yang kuat, dan berukuran kecil, hewan ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan cheetah. Akan tetapi, raptor seringkali berburu dalam kelompok yang terdiri dari 3-10 ekor raptor. Ciri khas lain dari raptor (selain kedua tungkainya yang kuat) adalah kapasitas otaknya yang diperkirakan memiliki kemampuan yang sama dengan simpanse (mampu berkomunikasi dengan sesama raptor melalui suara-suara yang spesifik). Kecepatan larinya mencapai 40 mil per jam. Fosil Velociraptor ditemukan di Rusia, Mongolia, dan China.
Intermezo:
Raptor menjadi salah satu ikon NBA karena klub basket Toronto Raptor yang menggunakan maskot yang sama dengan namanya, Raptor.
(Asal di lapangan ga pake nyakar apalagi ngigit sih gapapa…)
Intermezo:
Raptor menjadi salah satu ikon NBA karena klub basket Toronto Raptor yang menggunakan maskot yang sama dengan namanya, Raptor.
(Asal di lapangan ga pake nyakar apalagi ngigit sih gapapa…)
4. Pterodactyl
Nama: Pterodactyl (Pterosaurus)
Panjang: tubuh saat berdiri 3m, bentangan sayap mencapai 10m
Massa: -
Zaman: Trias (65,5 juta tahun yg lalu)
Makan: Tumbuhan dan hewan-hewan kecil seperti ular dan ikan
Panjang: tubuh saat berdiri 3m, bentangan sayap mencapai 10m
Massa: -
Zaman: Trias (65,5 juta tahun yg lalu)
Makan: Tumbuhan dan hewan-hewan kecil seperti ular dan ikan
Pterodactyl berasal dari bahasa Yunani yang berarti kadal yang bersayap (winged lizard). Hewan ini terkenal dengan paruhnya yang panjang dan bentangan sayapnya yang lebar (mencapai lebih dari 10 m). Peneliti dari Ohio University menemukan ada satu bagian otak yang membedakan hewan ini dengan hewan vertebrata lainnya. Flocculi. Proporsi flocculi didalam otak pterosaurus mencapai 7,5%, dan rata-rata vertebrata hanya memiliki 1-2% flocculi didalam otaknya. Flocculi ini menyebabkan penglihatan pterosaurus menjadi jauh lebih baik. Namun proporsi yang besar ini lebih disebabkan oleh bentangan sayapnya yang lebar, karena selain berhubungan dengan otot mata, flocculi juga berhubungan erat dengan kerja syaraf sensorik.
Intermezo:
Tahun 1856, The Illustrated London News memberitakan adanya pekerja rel kereta api yang berada di dalam sebuah terowongan melihat burung dengan syap yg lebar, paruh yang panjang, dan bergigi menyerupai gergaji, lalu hewan tersebut menghilang dan berubah menjadi abu.
(Hmmm….sepertinya sejak dulu memang sudah ada yg mengilhami film2 dan sinetron dubbingan di salah satu stasiun TV swasta di negeri kita… )
Intermezo:
Tahun 1856, The Illustrated London News memberitakan adanya pekerja rel kereta api yang berada di dalam sebuah terowongan melihat burung dengan syap yg lebar, paruh yang panjang, dan bergigi menyerupai gergaji, lalu hewan tersebut menghilang dan berubah menjadi abu.
(Hmmm….sepertinya sejak dulu memang sudah ada yg mengilhami film2 dan sinetron dubbingan di salah satu stasiun TV swasta di negeri kita… )
5. Smilodon
Nama: Smilodon (Long-teeth cats)
Panjang: -
Massa: 55-300 kg
Zaman: Megantereon (2,5 juta-500.000 tahun yang lalu)
Makan: hewan pemakan tumbuhan (bison, rusa,dll.)
Panjang: -
Massa: 55-300 kg
Zaman: Megantereon (2,5 juta-500.000 tahun yang lalu)
Makan: hewan pemakan tumbuhan (bison, rusa,dll.)
Smilodon atau yang dikenal dengan sebutan sabre-tooth cat berasal dari bahasa Yunani yang artinya gigi pahat, ditemukan di Benua Amerika. Ciri khas dari hewan ini adalah gigi taring atas yang panjang (17 cm). Smilodon berburu dalam kelompok seperti halnya singa saat ini. Akan tetapi, kelompok tersebut tidak didominasi oleh pejantan, karena ukuran tubuhnya yang sama dengan betina. Gigi taring yang panjang tersebut tidak digunakan untuk memikat pasangan, jadi kehidupan sosial hewan ini belum banyak diketahui. Smilodon memiliki tubuh yang lebih menyerupai beruang karena bulunya menyerupai beruang, dan bagian perut yang lebar dan pendek.
Intermezo:
Meskipun gigi taringya membunuh lebih cepat dan efisien, Kepunahan Smilodon diperkirakan karena kemampuan berburunya yang terlalu spesifik ini, yang menyebabkan ketergantungan terhadap hewan yang lebih besar sangat tinggi. Perubahan vegetasi menyebabkan perubahan fisiologis mangsa2nya, sehingga berdampak secara langsung terhadap populasi Smilodon.
(Coba kalo dulu ada tukang pahat gigi…ga jadi punah dong…)
Intermezo:
Meskipun gigi taringya membunuh lebih cepat dan efisien, Kepunahan Smilodon diperkirakan karena kemampuan berburunya yang terlalu spesifik ini, yang menyebabkan ketergantungan terhadap hewan yang lebih besar sangat tinggi. Perubahan vegetasi menyebabkan perubahan fisiologis mangsa2nya, sehingga berdampak secara langsung terhadap populasi Smilodon.
(Coba kalo dulu ada tukang pahat gigi…ga jadi punah dong…)
6. Temnodontosaurus
Nama: Temnodontosaurus
Panjang: 9 m
Massa: 15 ton
Zaman: Awal Jura (196 juta tahun yg lalu)
Makan: Cumi-cumi dan ikan-ikan kecil
Panjang: 9 m
Massa: 15 ton
Zaman: Awal Jura (196 juta tahun yg lalu)
Makan: Cumi-cumi dan ikan-ikan kecil
Temnodontosaurus merupakan pemangsa bawah laut yang memiliki stamina berenang yang menakjubkan, yang membuatnya mampu berenang hingga ke dasar laut untuk mencari mangsa. Fosilnya ditemukan di Perairan Inggris dan Jerman. Ciri khas dari hewan ini adalah matanya yang besar, 20 cm. Hewan ini mirip dengan lumba-lumba saat ini, karena paruhnya yang panjang dan sirip yang datar.
7. Tyrannosaurus
Nama: Tyrannosaurus rex
Panjang: 12 m, tinggi 6 m
Massa: 7,5 ton
Zaman: Cretaeceous (68 juta tahun yang lalu)
Makan: hewan pemakan tumbuhan
Panjang: 12 m, tinggi 6 m
Massa: 7,5 ton
Zaman: Cretaeceous (68 juta tahun yang lalu)
Makan: hewan pemakan tumbuhan
Tyrannosaurus rex dalam bahsa yunani berarti raja kadal yang kejam. Sama seperti raptor, T-rex bertungkai dua, leher menyerupai huruf “s”, dan memiliki ekor sebagai penyeimbang gerakannya. T-rex memiliki tulang tengkorak yang besar (1,5 m) yang dikelilingi jaringan-jaringan otot yang kuat sehingga membuatnya mampu dengan mudah mengunyah mangsanya. Hewan ini ditemukan di Benua Amerika dan Benua Asia (Tarbosaurus). Lengan hewan ini terbilang cukup kecil, hanya sepanjang 1 m dan belum ditemukan fungsi sebenarnya dari lengan ini. Penelitian terbaru (April 2008) mengatakan bahwa T-rex memiliki kekerabatan dengan bangsa unggas, aligator, dan burung unta. Walaupun tubuhnya cukup besar, T-rex memiliki otot-otot yang banyak yang memungkinkannya berlari dengan kecepatan 40-70 km/h. Kemampuan lain dari hewan ini adalah mampu mencium bebauan dari jarak yang jauh yang mampu dibandingkan dengan burung pemakan bangkai saat ini. Hingga saat ini masih menjadi perdebatan apakah T-rex sebenarnya pemakan bangkai atau hewan yang berburu.
Intermezo:
Film King Kong menampilkan T-rex sebagai salah satu musuh besar si King Kong. Film tersebut menunjukkan bahwa ukuran King Kong tidak jauh berbeda dengan T-rex. Sedangkan di adegan lain menunjukkan si King Kong tingginya luar biasa, khususnya setelah memasuki kota.
(wah….Hollywood mesti belajar ilmu ukur nih…)
Yang terakhir dan ada di negeri kita sendiri…
Intermezo:
Film King Kong menampilkan T-rex sebagai salah satu musuh besar si King Kong. Film tersebut menunjukkan bahwa ukuran King Kong tidak jauh berbeda dengan T-rex. Sedangkan di adegan lain menunjukkan si King Kong tingginya luar biasa, khususnya setelah memasuki kota.
(wah….Hollywood mesti belajar ilmu ukur nih…)
Yang terakhir dan ada di negeri kita sendiri…
8. Coelacanth
Nama: Coelacanth (Latimeria chalumnae)
Panjang: 2 m
Massa: 80 kg
Zaman: Devonian pertengahan (410 jt tahun yg lalu)
Makan: Cumi-cumi dan Ikan-ikan kecil
Panjang: 2 m
Massa: 80 kg
Zaman: Devonian pertengahan (410 jt tahun yg lalu)
Makan: Cumi-cumi dan Ikan-ikan kecil
Coelacanth yg berasal dari bahasa Yunani yg berarti hollow spine (duri/tulang punggung yang berlekuk) diperkirakan sudah punah semenjak zaman cretaceous. Namun penemuan mengejutkan terus berdatangan seiring ditemukannya hewan ini di perairan Tanzania, Madagascar, Kenya, dan Indonesia, tepatnya Taman Laut Nasional Bunaken (mantab bro!). Walaupun hewan ini mati setelah ditangkap nelayan, diyakini hewan ini masih ada dan hidup di perairan dalam (>700 m). Coelacanth termasuk salah satu fosil hidup karena nyaris tidak mengalami perubahan secara signifikan pada fisik hewan ini dari masa ke masa.
Posted in Hewan Purba Tagged Coelacanth, Mammoth, Pterodactyl, Smilodon, Temnodontosaurus, Triceratops, Tyrannosaurus, Velociraptor Leave a comment
Dinosaurus “Iblis” Periode Triassic
Arkeolog Berhasil Menemukan Dinosaurus “Iblis” Periode Triassic
Dinosaurus baru yang diberi nama “Evil Spirit Buck-Toothed Reptile” alias reptil roh setan bergigi jelek atau dalam nama ilmiah Daemonosaurus chauliodus ditemukan di New Mexico. Si iblis ini merupakan dinosaurus penghubung antara dinosaurus tertua dan dinosaurus Jurassic spesies theropod.
Dinosaurus baru yang diberi nama “Evil Spirit Buck-Toothed Reptile” alias reptil roh setan bergigi jelek atau dalam nama ilmiah Daemonosaurus chauliodus ditemukan di New Mexico. Si iblis ini merupakan dinosaurus penghubung antara dinosaurus tertua dan dinosaurus Jurassic spesies theropod.
Dinosaurus yang hidup 205 juta tahun yang lalu ini setinggi anjing besar dengan tulang yang tidak biasa. Demikian jelas Hans-Dieter Sues, ahli purbakala vertebrata di National Museum of Natural History di Washington DC. “Moncongnya pendek dan gigi depannya besar-besar,” katanya. Ia juga menambahkan, “Jenis struktur tulang yang tidak dikira pada waktu itu untuk dinosaurus predator.”
Dinosaurus tertua yang diketahui hidup 230 juta tahun yang lalu, dalam Periode Triassic. Setelah itu, ada jeda besar dari hasil temuan fosil. Banyak ahli memperkirakan bahwa dinosaurus-dinosaurus awal punah. “Setelah itu predator yang lebih rumit mengambil alih kemudian terjadi diversifikasi pada peralihan periode Triassic ke Jurassic,” kata Sues.
Daemonosaurus c ini merupakan jembatan yang menghubungkan kedua grup dinosaurus. Dari fosil yang ditemukan, dinosaurus ini memiliki beberapa ciri yang menghubungkan jeda evolusi antara dinosaurus awal ke dinosaurus yang lebih modern. Berdasarkan analisis terhadap fosil yang ditemukan, dinosaurus ini memiliki ciri Triassic dengan beberapa ciri dari Jurassic.
Ciri Triassic yang dimilikinya, misalnya, jeda kecil antara lubang hidung dan rongga mata. Tulang yang berkaitan dengan kantong udara yang seperti sistem paru-paru burung juga masih punya ciri primitif. Ciri dinosaurus yang lebih modern yang dimiliki Daemonosaurus c ada pada gigi.
“Ini adalah bukti bahwa dinosaurus punya distribusi yang lebih luas,” jelas Sue.
Sumber :
National Geographic Indonesia/Alex Pangestu – sains.kompas.com
Sumber :
National Geographic Indonesia/Alex Pangestu – sains.kompas.com
Archaeoraptor
Archaeoraptor
Archaeoraptor liaoningensis pertama kali dipublikasikan dlm majalah National Geographic 1999. Melalui sebuah artikel yg ditulis Christopher Sloan, fosil ini dinyatakan sbg mata rantai yg hilang antara burung & dinosaurus theropod, & benar-benar bisa terbang. Sebelum National Geographic mempublikasikan, telah banyak yg meragukan keotentikan fosil ini. Tak pelak menjadi skandal ketika sebuah studi sains membuktikan fosil dr Cina ini a/ palsu, krn dibentuk dr bagian-bagian fosil dgn spesies yg berbeda. Zonghe Zhou, seorg paleontolog Cina, menemukan kepala & badan bagian atas milik spesimen fosil burung primitif Yanornis, bagian ekor milik Microraptor, sedangkan tungkai & telapak kaki milik hewan yg belum diketahui.
Archaeoraptor liaoningensis pertama kali dipublikasikan dlm majalah National Geographic 1999. Melalui sebuah artikel yg ditulis Christopher Sloan, fosil ini dinyatakan sbg mata rantai yg hilang antara burung & dinosaurus theropod, & benar-benar bisa terbang. Sebelum National Geographic mempublikasikan, telah banyak yg meragukan keotentikan fosil ini. Tak pelak menjadi skandal ketika sebuah studi sains membuktikan fosil dr Cina ini a/ palsu, krn dibentuk dr bagian-bagian fosil dgn spesies yg berbeda. Zonghe Zhou, seorg paleontolog Cina, menemukan kepala & badan bagian atas milik spesimen fosil burung primitif Yanornis, bagian ekor milik Microraptor, sedangkan tungkai & telapak kaki milik hewan yg belum diketahui.
Predator Terbesar di Bumi
Predator Terbesar di Bumi
Monster ini berada di mata rantai makanan tertinggi di periode Cambrian.
Monster ini adalah predator paling besar di dunia di zamannya. Ia hidup jutaan lalu, tumbuh membesar dan terus bertahan dalam kurun waktu yang begitu panjang.
Spesies yang bentuknya mirip udang itu punya bagian tubuh yang lunak, perut yang bergerigi, serta anggota tubuh mirip sungut, yang berduri. Fungsinya adalah untuk menyeret cacing atau mangsa lainnya untuk dilahap.
“Hewan ini berada di atas mata rantai makanan. Ia adalah predator yang tak tertandingi di masanya,” ujar Peter Van Roy, seorang paleobiologist dari Ghent University Belgia, seperti dikutip dari situs LiveScience.
Hasil riset terakhir menunjukkan bahwa binatang ini sempat merajai daerah perairan pada periode Cambrian pertengahan, antara 542 juta sampai 501 juta tahun yang lalu. Periode ini adalah masa di mana seluruh grup besar di kerajaan binatang muncul, dan ekosistem kompleks tengah terbentuk.
Bahkan , menurut peneliti Derek Briggs yang juga Direktur Yale Peabody Museum of Natural History, anomalocaridid adalah salah satu kelompok yang paling ikonik di antara grup-grup binatang di zaman Cambrian.
Fosil terbesar dari binatang ini ditemukan di gurun berbatu di sebelah tenggara Maroko, oleh kolektor bernama Mohammed Ben Moula. Dari fosil, diketahui bahwa predator ini hidup 30 juta tahun lebih lama daripada yang sebelumnya diperkirakan.
Dari fosil juga ditemukan struktur mirip 100 pedang fleksibel di setiap segmen di sepanjang punggung mereka. Para peneliti meyakini organ itu mungkin berfungsi sebagai insang. Ia hidup di dasar laut yang berlumpur, dengan kedalaman setidaknya 100 meter di bawah permukaan laut.
Menurut Van Roy, anomalocaridid bertahan sekian lama menunjukkan bahwa mereka mampu beradaptasi dengan baik dan merupakan predator yang sukses. Belum diketahui pasti apa penyebab anomalocaridid bisa punah.
Namun, ilmuwan curiga kepunahan binatang itu terkait dengan kemunculan dua predator lain di awal masa Ordovician (periode setelah Cambrian – sekitar 488 juta hingga 472 juta tahun silam), yakni eurypterid (kalajengking laut) dan nautiloid (seperti cumi-cumi dengan rumah kerang kerucut). Sebab, dua predator itu memiliki ukuran tubuh yang lebih besar.
“Sepertinya anomalocaridid tak bisa bersaing oleh predator-predator yang lebih canggih dan bisa beradaptasi lebih baik. Sementara anomalocaridid pada dasarnya memiliki tubuh yang lunak, eurypterid memiliki exoskeleton yang lebih keras. Adapun nautiloid punya kerang yang kokoh dan paruh yang bertenaga,” kata Van Roy. (adi)
• VIVAnews
Fosil Sapi Laut Purba
Fosil Sapi Laut Purba Ditemukan di Filipina
Fosil serupa pernah ditemukan di India, Madagascar, Pakistan, Sri Lanka, dan Indonesia.
Beberapa tulang rusuk dan bagian tulang punggung mamalia air itu ditemukan Februari dan Maret lalu di bebatuan kapur di atas perairan sebuah sungai bawah tanah di pulau Palawan.
“Fosil itu ada di dalam batu, di dalam gua. Kami tidak bisa menyingkirkan batu dan tidak ingin mengangkatnya,” kata Leonardo Piccini, geolog asal University of Florence, seperti dikutip dari Independent, 14 Juni 2011.
Piccini menyebutkan, ia dan timnya lebih memilih menunggu sampai adanya teknologi yang memungkinkan mempelajari fosil tanpa mengangkatnya dari batu.
Saat mengungkapkan temuannya dalam sembuah simposium, di mana pertama kalinya temuan itu dipublikasikan, Piccini menyebutkan, temuan langka itu berasal dari sekitar era Miocene yang berlangsung sekitar 20 juta tahun lalu.
“Kerangka ini merupakan kerangka hewan pertama dari spesies ini yang ditemukan di kawasan tersebut,” kata Piccini. “Untuk itu, sangatlah penting bagi kita merekonstruksi habitat dan penyebaran hewan ini di era Miocene,” ucapnya.
Menurut Federico Panti dan Paolo Forti yang juga anggota tim peneliti, dari perbandingan awal yang dilakukan terhadap spesimen fosil, terindikasi fosil imi merupakan salah satu dari dua spesies sirenia. Sebagai informasi, sirenia, dikenal juga dengan sapi laut, yakni hewan pemakan tumbuhan yang telah punah.
Diperkirakan, ketika hidup, hewan ini memiliki ukuran panjang sekitar 180 centimeter. Saat ini, ada dua spesies sapi laut yang masih hidup yakni dugong yang tinggal di kawasan Indo-Pacific, serta duyung, yang tinggal di kawasan Atlantik. Peneliti menyebutkan, fosil hewan seperti itu pernah ditemukan di India, Madagascar, Pakistan, Sri Lanka, dan di pulau Jawa, Indonesia.
“Spesies yang ditemukan di kepulauan Palawan merupakan yang pertama di Filipina dan ditemukan di kawasan paling timur,” kata Piccini.
Untuk itu, para peneliti mendorong pemerintah agar melindungi kawasan Puerto Princesa, sungai bawah tanah yang sangat gencar dipromosikan sebagai tempat tujuan wisata. (umi)
• VIVAnews
Fosil serupa pernah ditemukan di India, Madagascar, Pakistan, Sri Lanka, dan Indonesia.
Sekelompok tim peneliti asal Italia menemukan tulang belulang seekor sapi laut, spesies yang hidup sekitar 20 juta tahun lalu. Tulang-tulang tersebut ditemukan di sebuah gua di Filipina.
“Fosil itu ada di dalam batu, di dalam gua. Kami tidak bisa menyingkirkan batu dan tidak ingin mengangkatnya,” kata Leonardo Piccini, geolog asal University of Florence, seperti dikutip dari Independent, 14 Juni 2011.
Piccini menyebutkan, ia dan timnya lebih memilih menunggu sampai adanya teknologi yang memungkinkan mempelajari fosil tanpa mengangkatnya dari batu.
Saat mengungkapkan temuannya dalam sembuah simposium, di mana pertama kalinya temuan itu dipublikasikan, Piccini menyebutkan, temuan langka itu berasal dari sekitar era Miocene yang berlangsung sekitar 20 juta tahun lalu.
“Kerangka ini merupakan kerangka hewan pertama dari spesies ini yang ditemukan di kawasan tersebut,” kata Piccini. “Untuk itu, sangatlah penting bagi kita merekonstruksi habitat dan penyebaran hewan ini di era Miocene,” ucapnya.
Menurut Federico Panti dan Paolo Forti yang juga anggota tim peneliti, dari perbandingan awal yang dilakukan terhadap spesimen fosil, terindikasi fosil imi merupakan salah satu dari dua spesies sirenia. Sebagai informasi, sirenia, dikenal juga dengan sapi laut, yakni hewan pemakan tumbuhan yang telah punah.
Diperkirakan, ketika hidup, hewan ini memiliki ukuran panjang sekitar 180 centimeter. Saat ini, ada dua spesies sapi laut yang masih hidup yakni dugong yang tinggal di kawasan Indo-Pacific, serta duyung, yang tinggal di kawasan Atlantik. Peneliti menyebutkan, fosil hewan seperti itu pernah ditemukan di India, Madagascar, Pakistan, Sri Lanka, dan di pulau Jawa, Indonesia.
“Spesies yang ditemukan di kepulauan Palawan merupakan yang pertama di Filipina dan ditemukan di kawasan paling timur,” kata Piccini.
Untuk itu, para peneliti mendorong pemerintah agar melindungi kawasan Puerto Princesa, sungai bawah tanah yang sangat gencar dipromosikan sebagai tempat tujuan wisata. (umi)
• VIVAnews
Dinosaurus Australia Serupa dengan di Inggris
Dinosaurus Australia Serupa dengan di Inggris
Temuan menandakan dinosaurus di kawasan utara dan selatan memiliki banyak kesamaan.
Sebuah fosil tulang dinosaurus berukuran 5 centimeter yang ditemukan di Australia ternyata merupakan temuan yang sangat penting. Khususnya bagi ilmu pengetahuan yang menjelaskan bagaimana penyebaran dinosaurus di seluruh permukaan Bumi. Fosil berusia 125 juta tahun itu merupakan tulang milik seekor spinosaurid, hewan vertebrata berleher panjang, serupa buaya yang memangsa ikan. Uniknya, spesimen tulang yang pertamakali ditemukan di kawasan Australia ini nyaris identik dengan tulang yang ditemukan di Inggris.
Sebelum ini, pemahaman yang berlaku di kalangan ilmuwan adalah, hewan purba di belahan utara dan selatan Bumi merupakan kelompok hewan yang berbeda dan terpisahkan secara geografis.
Namun, temuan terbaru menandakan bahwa dinosaurus di kawasan utara dan selatan Bumi memiliki lebih banyak kesamaan dibanding sebelumnya dan mengindikasikan bahwa pandangan sebelumnya mungkin tidak tepat.
“Setelah melihat spesimen dan terpaksa mengkaji ulang penyebaran spinosaurid, kami melihat kembali pada kolompok dinosaurus lain dari Australia, termasuk Tyrannosaur yang kami umumkan tahun lalu,” kata Paul Barrett, peneliti dari Natural History Museum, London, seperti dikutip dari BBC, 30 Juni 2011.
Dengan bukti-bukti baru ini, Barrett menyebutkan, kami mulai menyadari bahwa ada banyak kelompok dinosaurus yang sebelumnya kami kira hanya ada di kawasan utara atau selatan Bumi ternyata merupakan dinosaurus yang beredar luas.
Adapun fosil vertebrata yang masih kanak-kanak tersebut ditemukan di kawasan Victoria, Australia. Adapun tulang serupa sebelumnya ditemukan di kawasan selatan Inggris, yang di era Cretaceous kawasan tersebut jauh lebih hangat dan memiliki banyak laguna. (adi)
Sebelum ini, pemahaman yang berlaku di kalangan ilmuwan adalah, hewan purba di belahan utara dan selatan Bumi merupakan kelompok hewan yang berbeda dan terpisahkan secara geografis.
Namun, temuan terbaru menandakan bahwa dinosaurus di kawasan utara dan selatan Bumi memiliki lebih banyak kesamaan dibanding sebelumnya dan mengindikasikan bahwa pandangan sebelumnya mungkin tidak tepat.
“Setelah melihat spesimen dan terpaksa mengkaji ulang penyebaran spinosaurid, kami melihat kembali pada kolompok dinosaurus lain dari Australia, termasuk Tyrannosaur yang kami umumkan tahun lalu,” kata Paul Barrett, peneliti dari Natural History Museum, London, seperti dikutip dari BBC, 30 Juni 2011.
Dengan bukti-bukti baru ini, Barrett menyebutkan, kami mulai menyadari bahwa ada banyak kelompok dinosaurus yang sebelumnya kami kira hanya ada di kawasan utara atau selatan Bumi ternyata merupakan dinosaurus yang beredar luas.
Adapun fosil vertebrata yang masih kanak-kanak tersebut ditemukan di kawasan Victoria, Australia. Adapun tulang serupa sebelumnya ditemukan di kawasan selatan Inggris, yang di era Cretaceous kawasan tersebut jauh lebih hangat dan memiliki banyak laguna. (adi)
Dinosaurus Terkecil di Dunia
Dinosaurus Terkecil di Dunia
Dinosaurus ini menyerupai burung. Hidup antara 145 juta hingga 100 juta tahun lalu.
Sebuah fosil binatang yang menyerupai burung ditemukan di wilayah bagian selatan Inggris. Fosil itu diduga tulang dinosaurus yang menyerupai burung.
Dinosaurus ini diberi nama Ashdown, sesuai dengan tempat penemuan fosil. Dinosaurus ini diduga hidup lebih dari 100 juta tahun yang lalu dan memiliki tinggi tak lebih dari 40 cm. Ashdown, kemungkinan merupakan jenis dinosaurus terkecil yang pernah hidup di muka bumi.
Fosil yang ditemukan itu berupa tulang leher kecil dengan panjang sekitar 7,1 milimeter. Tulang itu diduga milik dinosaurus Ashdown dewasa yang hidup di masa Cretaceous, sekitar 145 juta hungga 100 juta tahun yang lalu. Tulang milik maniraptoran, kelompok dinosaurus theropod ini, diyakini sebagai cikal bakal burung saat ini.
Mencari ukuran besar dinosaurus yang sebenarnya dengan hanya meneliti satu tulang memang sangat sulit. Namun, menurut Naish, para peneliti menggunakan dua metode untuk mencari tahu seberapa besar Ashdown. Metode pertama dengan membuat model leher dinosaurus secara digital. Kemudian mencocokkan leher digital itu dengan bayangan maniraptoran pada umumnya. Namun, cara ini cenderung lebih banyak menggunakan unsur seni dari pada ilmiahnya.
Sedangkan metode kedua, lewat pendekatan yang lebih matematis dengan menggunakan rasio leher ke tubuh dinosaurus lainnya untuk menghitung panjang maniraptoran baru ini. Berdasarkan laporan yang dibuat Naish, kedua metode mendapatkan hasil, maniptoran baru kira-kira memiliki panjang antara 30 hingga 50 centimeter.
Jika dinosaurus Ashdown yang ditemukan ini memecahkan catatan rekor terkecil, dia akan mengalahkan dinosaurus terkecil yang pernah hidup di daerah Amerika Utara, Anchiornis. Dinosaurus ini juga menyerupai burung dan hidup di wilayah yang sekarang menjadi daerah Cina pada 160 juta hingga 155 juta tahun yang lalu. Jika berdiri, tingginya mencapai 50 cm dengan berat badan sekitar 2 kg.(umi)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar